ISTILAH METEOROLOGI
E
Elektrometeor
Fenomena elektrik yang terjadinya berkaitan dengan kadar muatan listrik udara, misalnya kilat, badai guntur, aurora. Terjadinya kilat dan badaiguntur berkaitan dengan Kumulonimbus; oleh karena itu badaiguntur termasuk fenomena campuran antara fenomena hidrometeor dan fenomena elektrometeor.
(electrometeor).
Elevasi
Ketinggian suatu titik pada permukaan bumi di atas bidang acuan, misalnya diatas paras rata-rata muka laut.
(elevation).
Elevasi Bandar Udara
Elevasi titik tertinggi pada daerah pendaratan di Bandar udara.
(aerodrome elevation).
.
Emagram
Singkatan dari “energy per unit mass diagram”. Diagram termodinamik yang dirancang oleh A. Refsdal dengan suhu sebagai absis dan logaritma tekanan sebagai ordinat. Garis-garis adiabat kering, adiabat jenuh dan kelembapan berbentuk garis lengkung. Dengan diagram tersebut besarnya energi dari suatu proses dapat dihitung dengan rumus:
E = R § T/p dp,
dengan T = suhu, p = tekanan, R = konstanta gas universal.
(emagram).
EMBD
Singkatan dari “embeded”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya Kumulonimbus yang menancap pada awan lain.
(EMBD).
Energi golak-galik
Energi kinetic yang berkaitan dengan komponen gerak golak-galik, yang bila dituliskan dalam rumus sebagai :
E = ρ(V’)2/2,
dengan ρ = rapat massa, dan V’ = kecepatan olak.
(turbulence energy).
Es hitam
Lapisan es tipis dan baru, pada air tawar atau air asin, yang tampak gelap karena sifat tembus cahaya. Sering terdapat di permukaan jalan aspal atau air yang suhunya dibawah 0 oC.
(black ice).
ETA
1) Singkatan dari “Estimate Time of Arrival.” Digunakan untuk menyatakan perkiraan tibanya pesawat terbang di suatu Bandar udara.
2) Waktu tiba kiraan.
(ETA).
F
FBL
Singkatan yang digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan intensitas ringan dari suatu fenomena yang dilaporkan.
(FBL).
FC
Singkatan dari “funnel cloud”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya awan corong.
(FC).
Fenomena cuaca
Berbagai keadaan yang terdapat dalam atmosfer yang timbulnya berkaitan dengan keadaan udara. Ada empat jenis fenomena cuaca yakni : hidrometeor, litometeor, fotometeor, dan elektrometeor.
(weather fenomena).
Fenomena ekstrem
Fenomena cuaca yang sangat kuat dan berpotensi mengganggu atau merusak.
(extreme fenomena).
FG
Singkatan dari “fog”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya kabut.
(FG).
Fibratus
Spesies awan yang dicirikan oleh susunan seperti serabut halus atau bergurat, ujungnya tipis. Fibratus terdapat utamanya pada Sirus dan Sirostratus.
(fibratus).
FIFOR
(1) Kata singkatan dari “Flight Forecast”.
(2) Prakiraan Cuaca Penerbangan.
(FIFOR).
Flokus
Spesies awan yang unsur-unsurnya berjumbai kecil, tampak berbentuk kemawang atau bundar; bagian bawahnya seperti bergerigi dan sering disertai virga. Spesies tersebut terdapat pada Sirus, Sirokumulus, Altokumulus, dan kadang-kadang pada Stratokumulus.
(1) Kata singkatan dari “Flight Forecast”.
(2) Prakiraan Cuaca Penerbangan.
(FIFOR).
Flokus
Spesies awan yang unsur-unsurnya berjumbai kecil, tampak berbentuk kemawang atau bundar; bagian bawahnya seperti bergerigi dan sering disertai virga. Spesies tersebut terdapat pada Sirus, Sirokumulus, Altokumulus, dan kadang-kadang pada Stratokumulus.
(flocus).
FLUC
Singkatan dari “fluctuate”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya dasar awan berubah-ubah sehingga tidak rata dan sulit ditentukan ketinggiannya.
(FLUC).
Fohn
Angin kering dan panas di sisi lindung angin barisan gunung. Terjadi karena angin yang membawa udara mantap melintasi gunung. Lihat: kemantapan.
(fohn).
Fotometeor
Fenomena optik yang berkaitan dengan pembiasan (refraksi), pemantulan (refleksi), penguraian (difraksi), dan interferensi cahaya matahari atau cahaya bulan selama melewati atmosfer. Fotometeor ditimbulkan oleh adanya perbedaan suhu dan kerapatan lapisan-lapisan udara, atau karena adanya partikel atau butir-butir air, butir atau kristal es di dalam udara. Fotometeor dapat timbul pada waktu udara cerah atau panas (misalnya fatamorgana, mirats, benda-benda yang terlihat bergoyang). Selain itu dapat timbul pada awan atau di dalam awan, atau di dalam hidrometeor atau litometeor (misalnya halo, pelangi. busur kabut, cincin Bishop). Karena udara berlapis-lapis maka peristiwa pembiasan, pemantulan, penguraian, dan interferensi di dalam udara terjadi berkali-kali sehingga benda yang kita lihat tidak tampak seperti atau pada tempat yang sebenarnya. Makin jauh letaknya kesalahan tersebut makin besar.
(photometeor).
Fraktus
Spesies awan yang unsurnya tidak beraturan, berukuran kecil, bergerigi, dan terurai seperti tersobek-sobek. Bentuk-bentuk tersebut cepat berubah. Fraktus dapat terjadi pada Stratus, Kumulus.
(fractus).
Frekuensi langkisauBanyaknya langkisau yang terjadi selama suatu selang waktu.
(gust frequency).
FRQ
Singkatan dari “frequent”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya Kumulonimbus yang bersambungan atau sedikit terpisah.
(FRQ).
FU
Singkatan yang digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya asap yang mengakibatkan banglas kurang dari 3000 meter.
(FU).
FZSingkatan dari “freezing”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya semua jenis pembekuan, baik yang berupa pembekuan kabut, gerimis, maupun hujan.
(FZ).
FLUC
Singkatan dari “fluctuate”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya dasar awan berubah-ubah sehingga tidak rata dan sulit ditentukan ketinggiannya.
(FLUC).
Fohn
Angin kering dan panas di sisi lindung angin barisan gunung. Terjadi karena angin yang membawa udara mantap melintasi gunung. Lihat: kemantapan.
(fohn).
Fotometeor
Fenomena optik yang berkaitan dengan pembiasan (refraksi), pemantulan (refleksi), penguraian (difraksi), dan interferensi cahaya matahari atau cahaya bulan selama melewati atmosfer. Fotometeor ditimbulkan oleh adanya perbedaan suhu dan kerapatan lapisan-lapisan udara, atau karena adanya partikel atau butir-butir air, butir atau kristal es di dalam udara. Fotometeor dapat timbul pada waktu udara cerah atau panas (misalnya fatamorgana, mirats, benda-benda yang terlihat bergoyang). Selain itu dapat timbul pada awan atau di dalam awan, atau di dalam hidrometeor atau litometeor (misalnya halo, pelangi. busur kabut, cincin Bishop). Karena udara berlapis-lapis maka peristiwa pembiasan, pemantulan, penguraian, dan interferensi di dalam udara terjadi berkali-kali sehingga benda yang kita lihat tidak tampak seperti atau pada tempat yang sebenarnya. Makin jauh letaknya kesalahan tersebut makin besar.
(photometeor).
Fraktus
Spesies awan yang unsurnya tidak beraturan, berukuran kecil, bergerigi, dan terurai seperti tersobek-sobek. Bentuk-bentuk tersebut cepat berubah. Fraktus dapat terjadi pada Stratus, Kumulus.
(fractus).
Frekuensi langkisauBanyaknya langkisau yang terjadi selama suatu selang waktu.
(gust frequency).
FRQ
Singkatan dari “frequent”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya Kumulonimbus yang bersambungan atau sedikit terpisah.
(FRQ).
FU
Singkatan yang digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya asap yang mengakibatkan banglas kurang dari 3000 meter.
(FU).
FZSingkatan dari “freezing”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya semua jenis pembekuan, baik yang berupa pembekuan kabut, gerimis, maupun hujan.
(FZ).