ISTILAH METEOROLOGI
D
Daerah prakiraan(forecast area).
Daerah tertentu yang dimaksudkan dalam prakiraan cuaca.
Dasar awan(cloud base).
Bagian paling bawah dari awan yang tingkat kesuramannya jelas baik dalam keadaan atmosfer cerah maupun kabur, dan jelas baik bagi awan dalam keadaan mengandung butir air maupun mengandung kristal es di dalamnya.
Debu berlian(diamond dust).
Jenis curahan berupa kristal es yang sangat kecil, jatuh perlahan-lahan, dan sering terlihat seolah-olah terapung dan gemerlapan di udara. Hanya tampak jelas dalam sinar matahari langsung atau dalam berkas cahaya buatan, dan tidak mengurangi banglas.
Debu hanyutan(drifting dust).
Debu atau pasir yang karena tertiup angin, terangkat sedikit dari permukaan tanah. Dengan adanya debu hanyutan banglas pada paras mata tidak terlalu berkurang.
Debu layang(blowing dust).
Debu atau pasir yang karena tertiup angin, terangkat agak tinggi dari permukaan tanah. Dengan adanya debu layang banglas pada paras mata sangat berkurang.
Debu vulkanik(volcanic dust).
Debu atau partikel yang disemburkan oleh gunung api yang meletus. Debu atau partikel tersebut dapat tetap berada di atmosfer dalam jangka waktu lama dan dapat dibawa angin jauh ke tempat lain. Dengan demikian debu letusan gunung dapat menimbulkan dampak luas bagi penerbangan.
DEGN(DEGN).
Singkatan dari “Degree Negative”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan bahwa derajat suhu yang dilaporkan adalah negatip atau di bawah nol derajat.
Deklinasi magnet(magnetic declination).
Sudut antara meridian geografi dan meridian magnet atau sudut antara arah utara sebenarnya dan arah utara magnet. Disebut juga: sudut deklinasi.
Diagram aerologi(aerological diagram).
Diagram termodinamik yang digunakan untuk analisis aerologi dan sinoptik. Diagram tersebut memuat garis-garis lengkung yang digunakan untuk acuan penggambaran hasil untingan. Garis-garis acuan tersebut antara lain isotherm, garis adiabat kering, garis adiabat jenuh, garis kelembapan jenuh.
DIF(DIF).
Singkatan dari “diffuse”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya dasar awan baur dan tidak rata sehingga sulit ditentukan ketinggiannya.
Daerah tertentu yang dimaksudkan dalam prakiraan cuaca.
Dasar awan(cloud base).
Bagian paling bawah dari awan yang tingkat kesuramannya jelas baik dalam keadaan atmosfer cerah maupun kabur, dan jelas baik bagi awan dalam keadaan mengandung butir air maupun mengandung kristal es di dalamnya.
Debu berlian(diamond dust).
Jenis curahan berupa kristal es yang sangat kecil, jatuh perlahan-lahan, dan sering terlihat seolah-olah terapung dan gemerlapan di udara. Hanya tampak jelas dalam sinar matahari langsung atau dalam berkas cahaya buatan, dan tidak mengurangi banglas.
Debu hanyutan(drifting dust).
Debu atau pasir yang karena tertiup angin, terangkat sedikit dari permukaan tanah. Dengan adanya debu hanyutan banglas pada paras mata tidak terlalu berkurang.
Debu layang(blowing dust).
Debu atau pasir yang karena tertiup angin, terangkat agak tinggi dari permukaan tanah. Dengan adanya debu layang banglas pada paras mata sangat berkurang.
Debu vulkanik(volcanic dust).
Debu atau partikel yang disemburkan oleh gunung api yang meletus. Debu atau partikel tersebut dapat tetap berada di atmosfer dalam jangka waktu lama dan dapat dibawa angin jauh ke tempat lain. Dengan demikian debu letusan gunung dapat menimbulkan dampak luas bagi penerbangan.
DEGN(DEGN).
Singkatan dari “Degree Negative”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan bahwa derajat suhu yang dilaporkan adalah negatip atau di bawah nol derajat.
Deklinasi magnet(magnetic declination).
Sudut antara meridian geografi dan meridian magnet atau sudut antara arah utara sebenarnya dan arah utara magnet. Disebut juga: sudut deklinasi.
Diagram aerologi(aerological diagram).
Diagram termodinamik yang digunakan untuk analisis aerologi dan sinoptik. Diagram tersebut memuat garis-garis lengkung yang digunakan untuk acuan penggambaran hasil untingan. Garis-garis acuan tersebut antara lain isotherm, garis adiabat kering, garis adiabat jenuh, garis kelembapan jenuh.
DIF(DIF).
Singkatan dari “diffuse”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya dasar awan baur dan tidak rata sehingga sulit ditentukan ketinggiannya.
DMO(DMO).
Singkatan dari “Dependent Meteorological Office”. Lihat: kantor meteorologi pembantu.
Dokumen penerbangan(flight document).
Dokumen dalam bentuk tulisan atau cetakan, termasuk peta atau formulir, yang berisi informasi meteorologi untuk penerbangan.
Downwind(hilir angin).
Arah yang searah arah angin.
DP
Singkatan dari “Dew Point”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan bahwa yang dilaporkan adalah suhu titik embun.
(DP).
DR
Singkatan dari “drifting” . Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan bahwa yang dilaporkan adalah hanyutan rendah dari debu, pasir, atau salju karena angin. Laporan dibuat apabila debu, pasir, atau salju hanyutan tersebut melayang pada ketinggian kurang dari 2 meter dari permukaan tanah.
(DR).
DSSingkatan dari “duststorm”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya badai debu.
(DS).
DUSingkatan dari “dust”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya debu. Laporan dibuat apabila debu mengakibatkan banglas kurang dari 3000 meter.
(DU).
DuplikatusVarietas awan berupa susunan lapisan-lapisan yang bertindih, lembaran, atau kelompok, pada berbagai paras yang berdekatan, atau kadang-kadang menyatu.
(duplicatus).
DZSingkatan dari “drizle”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya gerimis.
(DZ).
Sumber : Soerjadi Wirjohamidjojo,(2007), Kamus Istilah Meteorologi Aeronautik.
Singkatan dari “Dependent Meteorological Office”. Lihat: kantor meteorologi pembantu.
Dokumen penerbangan(flight document).
Dokumen dalam bentuk tulisan atau cetakan, termasuk peta atau formulir, yang berisi informasi meteorologi untuk penerbangan.
Downwind(hilir angin).
Arah yang searah arah angin.
DP
Singkatan dari “Dew Point”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan bahwa yang dilaporkan adalah suhu titik embun.
(DP).
DR
Singkatan dari “drifting” . Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan bahwa yang dilaporkan adalah hanyutan rendah dari debu, pasir, atau salju karena angin. Laporan dibuat apabila debu, pasir, atau salju hanyutan tersebut melayang pada ketinggian kurang dari 2 meter dari permukaan tanah.
(DR).
DSSingkatan dari “duststorm”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya badai debu.
(DS).
DUSingkatan dari “dust”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya debu. Laporan dibuat apabila debu mengakibatkan banglas kurang dari 3000 meter.
(DU).
DuplikatusVarietas awan berupa susunan lapisan-lapisan yang bertindih, lembaran, atau kelompok, pada berbagai paras yang berdekatan, atau kadang-kadang menyatu.
(duplicatus).
DZSingkatan dari “drizle”. Digunakan dalam bahasa laporan cuaca penerbangan untuk menyatakan adanya gerimis.
(DZ).
Sumber : Soerjadi Wirjohamidjojo,(2007), Kamus Istilah Meteorologi Aeronautik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar